Setiap tahun UGM melaksanakan pesta demokrasi yang dikenal dengan pemira (Pemilihan Raya Mahasiswa). Pemira diadakan untuk memilih Presiden Mahasiswa BEM KM UGM dan anggota Senat KM UGM. Perhelatan akbar tersebut menarik perhatian semua civitas akademika UGM. Pemira tersebut diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa yang di bentuk oleh BEM KM sebagai lembaga eksekutif, dengan berdasarkan undang-undang yang dirancang oleh Senat KM UGM sebagai lembaga legislatif. Pemira UGM diharapkan diikuti oleh semua mahasiswa UGM yang kurang lebih berjumlah 60.000 mahasiswa, namun selama ini pemira UGM baru diikuti maksimal oleh 18.000 mahasiswa. Senat KM UGM tahun ini membuat perangkat undang-undang pemira agar setidaknya 50% mahasiswa UGM dapat turut andil.
Pemira dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Desember. Pemira dimulai dengan masa pendaftaran, selanjutnya masa kampanye, masa pemilihan dan masa perhitungan suara. Seharusnya semua mahasiswa ikut dalam perhelatan demokrasi tersebut, namun selama ini baru sekitar 20% mahasiswa yang ikut berpartisipasi untuk memilih calon Presiden BEM dan anggota Senat KM. Tercatat pada pemira sebelumnya(2011), mahasiswa yang berpartisipasi sebagai pemilih kurang lebih berjumlah 12.000 dari 60.000 mahasiswa.
Senat Mahasiswa sebagai lembaga legislatif melakukan kajian mendalam, mengapa Pemira sebagai satu-satunya proses demokrasi di UGM masih kurang begitu diminati oleh mahasiswa, padahal pemira memilih presiden BEM dan anggota Senat yang akan menjadi wajah UGM di eksternal kampus serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa. BEM KM UGM bertanggung jawab dalam perhelatan PPSMB UGM, BEM KM juga bertanggung jawab dalam advokasi beasiswa dan lain sebagainya. Senat KM bertanggung jawab untuk mengontrol BEM KM dengan undang-undang yang dibuat.
Senat Mahasiswa KM UGM 2012 berencana mengubah beberapa hal penting dalam undang-undang pemira yang selama ini di anggap menghalangi tercapainya jumlah target pemilih. Di antaranya adalah salah satu bab yang berkaitan dengan masa kampanye. Masa kampanye yang selama ini hanya dua minggu dianggap sangat kurang untuk menyosialisasikan pemimpin yang akan dipilih, sehingga sebagian besar mahasiswa UGM tidak mau memilih dan berpartisipasi. Hal lain yang menarik adalah rencana BEM KM UGM dan Senat KM UGM berencana merubah sistem pemilihan tahun 2012 dengan E-Vote, jika dirasa E-Vote bisa lebih efektif dan memungkinkan dilaksanakan tahun ini. Tentu saja ada banyak pertimbangan yang harus secara bijak dikaji lebih mendalam.
Beberapa perubahan yang bersifat inovasi tersebut, Senat KM UGM menargetkan 30.000 pemilih dari 18 fakultas dan sekolah vokasi sekaligus berencana mengajukan rekor MURI untuk kategori pesta demokrasi di tingkat perguruan tinggi dengan partisipasi terbanyak. Tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa UGM bila Pemira tahun ini dapat meraih suara terbanyak sepanjang sejarah UGM dan dapat membuktikan betapa demokrasinya kampus kerakyatan ini.
0 Response to "PEMIRA ajang Demokrasi Mahasiswa UGM 2012"
Post a Comment