Review Film Chillar Party



Sebelum menuliskan review ini, penulis mendapatkan tugas tentang mata kuliah advokasi,tujuannya pembaca mengerti dari apa yang disajikan dalam film ini terutama dalam dinamika pengadvokasian seekor anjing yang ingin diselamatkan. Film ini bercerita tentang persekongkolan anak komplek yang sangat tidak suka dengan keberadaan anjing, segala cara ditempuh guna mengeluarkan keberadaan seekor anjing yang ada di kompleks perumahan mereka. Cara yang mereka gunakan cukup ampuh, dengan segala tipu daya muslihat yang mereka gunakan, diantaranya membuat replika kotoran anjing yang diletakan di atas kap mobil, awalnya berhasil kepala kompleks marah besar kepada fatkha, tetapi akhirnya cara licikpun dketahui kepala kompleks dan menduga bahwa ini tingkah laku Chillar Party.

Seiring berjalannya waktu, Chillar Party selalu kalah bermain kasti dengan anak-anak kompleks sebelah, dengan bantuan fatkha yang telah dibujuk sedemikian rupa, akhirnya tim Chillar Party menang untuk pertama kalinya setelah kalah terus menerus melawan anak-anak kompleks sebelah. Kemenangan tersebut amat terasa sangat spesial karena anjing milik fatkha telah berkontribusi sangat besar. Akhirnya kemenanganpun dirayakan dengan perayaan yang sederhana.

Chillar Party dengan fatkha dan anjingnya yakni bidhu makin harmonis, mereka bagai sebuah keluarga baru. Anjing yang selama ini mereka benci, kemudian berubah menjadi teman yang disayangi, begitupun fatkha. Tidak berapa lama kemudian, komplek kedatangan seorang pejabat dari Menteri Kesejahteraan yang ingin mencalonkan diri kembali, dan dari sini kemudian kebijakan pemberatasan anjingpun dimulai, dengan dalih guna keamanan dan ketentraman dan melindungi masyarakat atas gangguan anjing liar, karena berkaca pada asistennya yang diserang oleh bidhu yakni anjing kepunyaan fatkha.

Kebijakan tentang pelarangan anjing liar, keberadaan anjing yang harus disetujui oleh orang-orang yang ada disekitarnya dengan menunjukan tanda tangan tanda tidak keberatan harus segera dilakukan. Jika tidak demikian, maka keberadaan bidhu akan semakin terancam, karena penangkap anjing siap siaga setelah waktu toleransi pengajuan tanda tangan yang melambangkan ketidakberatan itu habis.

Chillar party berusaha untuk menyelamatkan Bidhu, ingin diekpos oleh media dan akhirnya membuat sebuah opini agar mendapatkan legitimasi dari masyarakat dan menyadari bahwa bidhu harus diselamatkan. Muncul isu ditengah masyarakat bahwa anjing yang ada dikomplek Chillar Party bisa diajak bicara, hal ini dalam rangka memabangun simpati dari masyarakat luas, berhubung yang melakukan itu adalah anak-anak. Bidhu telah dianggap sebagai sebuah keluarga dan Chillar Party tidak ingin kehilangan bidhu meskipun resikonya berhadapan langsung dengan stake holder.

Mengenai aturan yang telah dijalankan dalam melindungi masyarakat dari anjing galak, Chillar Party sangat memahami betul, sehingga dalam kurun waktu 1 bulan, Chillar Party harus mendapatkan 27 tanda tangan yang artinya setengah dari total penghuni kompleks tersebut. Chillar Party berusaha mendapatkan tanda tangan tersebut, tantangan yang dihadapi oleh Chillar Party sangat besar karena penolakan orang-orang terdekat mereka yakni orang tua. Tetapi, meskipun usaha telah dilakukan pada akhirnya hanya mendapatkan 10 tanda tangan.

Stategi yang dilakukan chillar party bertahap, berawal dari sebuah petisi yang dilakukan oleh Chillar Party untuk menyadarkan penghuni kompleks tentang penyelamatan bidhu, bergeser kepada sebuah media yang lebih besar dan tujuannya menggalang dukungan dari masyarakat luas sehingga membuat sebuah isu bahwa anjing yang ada dikompleks bisa diajak bicara dan kemudian mendapatkan perhatian dari masyarakat luas dan terlebih khususnya stake holder. 

Cara demikian belum sepenuhnya sukses dalam menyadarkan masyarakat luas, karena kolom yang ditulis jurnalis tentang bidhu tidak masuk dalam headline news, maka dari itu chillar party mengevaluasi pekerjaannya dan berkaca pada waktu yang terus mendekati batas akhir. Tetapi meskipun tidak masuk dalam headline news, menteri menyoroti isu tersebut dan kemudian membentuk opini tandingan dengan chillar party.

Chillar Party dengan daya kreatifitasnya yang tinggi, dan rasa keinginan untuk menyelamatkan anjing fatkha, kemudian melakukan aksi damai yang lebih besar, memasivkan isu tersebut dijalan-jalan, di sekolah, di tempat-tempat umum. Cara tersebut dinilai efektif mengingat aksi memakai celana dalam berwarna putih mendapatkan perhatian sejumlah pihak. Aksi tersebut kemudian muncul menjadi isu publik dan masyarakat menjadi sadar dengan tuntutan chillar party dalam penyelamatan bidhu terlebih khususnya terhadap pihak pro kebijakan yakni stake holder. 

Menteri tidak tinggal diam, dan menganggap bahwa aksi yang dilakukan oleh Chillar Party tidak pantas dilakukan oleh seorang anak-anak, menteri tersebut kemudian mengadakan sesi wawancara dengan media-media yang ada, dan ingin mengajak berdialog dengan Chillar Party disebuah acara stasiun TV dan disaksikan oleh jutaan mata.

Dengan statement yang diberikan oleh pak menteri dalam rangka mengajak dialog dengan Chillar Party disebuah acara TV, maka para orang tua kemudian sepakat apapun yang terjadi mereka tetaplah orang tua mereka, mereka dengan siap mendukung apa yang dilakukan anak-anaknya dan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi mereka. Muncul simpati dari masyakarat luas kepada Chillar Party, bagaimanapun juga seorang anak-anak yang tidak tahu dalam masalah kebijakan bisa berhadapan langsung dan beradu argumen dengan stake holder terkait.

Cara-cara yang selama ini dilakukan Chillar Party memberikan sebuah penyadaran bagi kalangan luas, bahwa kebijakan tersebut tidak baik semua berhak bahagia dengan cara mereka sendiri-sendiri, setiap mahluk hidup berhak mendapatkan tempat untuk hidup tidak terkecuali. Keberhasilan Chillar Party dalam menyadarkan masyarakat, berawal dari orang-orang yang ada disekitarnya dengan membuat petisi, lalu beranjak kearah yang lebih besar yakni membuat isu tentang anjing yang bisa bicara di kompleknya, dan kemudian menggelar aksi damai yang lebih besar dengan menggunakan celana dalam putih. Pada akhirnya, dipenghujung perjuangan Chillar Party berdialog secara terbuka yang disaksikan semua orang yang ada di kota tersebut telah membuahkan hasil, apa yang menjadi inti dari tuntutan yakni menyelematkan bidhu, contoh kecil yang sangat sederhana dapat menyadarkan berbagai pihak, hingga akhirnya bidhu mendapatkan haknya sebagai mahluk hidup dan mendapatkan tempat di komplek tersebut seperti yang menjadi tujuan awal Chillar Party.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Review Film Chillar Party"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel